Museum
Fatahillah merupakan aset wisata sejarah di Jakarta. Nama Museum Fatahillah diambil dari nama taman dihalaman. Daya tarik Museum fatahillah yaitu mempunyai keistimewaan koleksi keanekaragaman benda-benda bersejarah, seperti benda-benda arkeologi masa Hindu, Buddha, hingga Islam, benda-benda budaya peninggalan masyarakat Betawi, aneka mebel antik mulai abad ke-18 bergaya Cina, Eropa, dan Indonesia, gerabah, keramik, dan prasasti. Koleksi benda-benda tersebut dipamerkan diberbagai ruang Museum Fatahillah Jakarta. Potensi
Museum Fatahillah
yaitu
sebagai
obyek
wisata
adalah
sisi
perkembangan
Kota Jakarta kuno
hingga
modern ini. Di
kawasan
ini
terlihat
adanya
sungai
sebagai
poros
kota,
benteng,kawasan
Pecinan,
perdagangan,
pusat
pemerintahan,
dan
permukiman.
Membawa
wisatawan
mengembara
mengenang
dan
melihat
bagaimana
Jakarta berkembang
tentu
amat
menarik.
Rumusan
Masalah
- Bagaimana sejarah museum Fatahillah Jakarta?
- Bagaimana tindakan konservasi yang akan dan yang sudah dilakukan?
Tujuan
Penulisan
- Untuk mengetahui sejarah museum Fatahilah Jakarta
- Untuk mengetahui tindakan konservasi yang akan dan yang sudah dilakukan untuk museum Fatahillah
Pembahasan
Sejarah Museum Fatahillah
Staadhuis itulah nama semula gedung Museum Sejarah Jakarta yang berada dijalan Taman Fatahillah Nomor 1 JakartaBarat. Luas areal seluruhnya 13.588 m2, dan bangunan yang berada diatasnya tersebut, dilindungi oleh Pemerintah Pusat maupu Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Museum Sejarah Jakarta yang
terletak di Jalan Taman Fatahillah No.1, Jakarta Barat ini adalah sebuah
lembaga museum yang memiliki sejarah yang cukup panjang. Pada tahun 1919, dalam
rangka 300 tahun berdirinya kota Batavia, warga kota Batavia khususnya Belanda
mulai tertarik dengan sejarah kota Batavia. Pada tahun 1930 didirikanlah sebuah
yayasan yang bernama Oud Batavia (Batavia Lama) yang bertujuan untuk
mengumpulkan segala ihwal tentang sejarah kota Batavia. Tahun 1936, Museum Oud
Batavia diresmikan oleh Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer
(1936-1942), dan dibuka untuk umum pada tahun 1939.
Tahun 1936, Museum Oud Batavia diresmikan oleh Gubernur Jenderal Tjarda
van Starkenborgh Stachouwer (1936-1942), dan dibuka untuk umum pada tahun 1939. Setelah itu pada tahun 1968 gedung
ini diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta dan kemudian dijadikan sebagai Museum
pada tahun 1974. Terbentuk menjadi dua lantai dengan ruang
bawah tanah ini, berisikan banyak peninggalan bersejarah yaitu:
Lantai Bawah
Berisikan
peninggalan VOC seperti patung, keramik-keramik barang kerajinan seperti
prasasti, gerabah, dan penemuan batuan yang ditemukan para arkeolog. Terdapat
pula peninggalan kerajinan asli Betawi (Batavia) seperti dapur khas Betawi
tempo dulu.
Lantai Dua
Terdapat perabotan peninggalan para
bangsa Belanda mulai dari tempat tidur dan lukisan-lukisan, lengkap dengan
jendela besar yang menghadap alun-alun. Konon, jendela besar inilah yang
digunakan untuk melihat hukuman mati para tahanan yang dilakukan di tengah
alun-alun.
Ruang Bawah
Tanah
Yang
tidak kalah penting pada bangunan ini adalah, penjara bawah tanah para tahanan
yang melawan pemerintahan Belanda. Terdiri dari 5 ruangan sempit dan pengap
dengan bandul besi, sebagai belenggu kaki para tahanan.
Konservasi di Museum Fatahillah
Museum Batavia Lama ini dibuka
untuk umum pada tahun 1939. Pada masa kemerdekaan museum ini berubah menjadi
”Museum Djakarta Lama” di bawah naungan LKI (Lembaga Kebudayaan Indonesia) dan
selanjutnya pada tahun 1968 ”Museum Djakarta Lama” diserahkan kepada PEMDA DKI
Jakarta. Gubernur DKI Jakarta pada saat itu -Ali Sadikin- kemudian meresmikan gedung ini menjadi Museum Sejarah Jakarta
pada tanggal 30 Maret 1974. Untuk meningkatkan kinerja dan
penampilannya, Museum Sejarah Jakarta sejak tahun 1999 bertekad menjadikan museum ini bukan sekedar
tempat untuk merawat, memamerkan benda yang berasal dari periode Batavia,
tetapi juga harus bisa menjadi tempat bagi semua orang baik bangsa Indonesia
maupun asing, anak-anak, orang dewasa bahkan bagi penyandang cacat untuk
menambah pengetahuan dan pengalaman serta dapat dinikmati sebagai tempat
rekreasi.
Terdapat beberapa kerusakan yang ada di Museum Fatahillah
- Kerusakan Fisik
Kerusakan ini disebabkan oleh faktor alam
seperti air hujan, angin dan panasnya matahari. kerusakan yang disebabkan oleh
faktor ini sehingga mengakibatkan tampak rapuh dan kusam. Selain itu komponen
bahan bangunan dari kayu seperti pintu kayu, jendela, dan sebagainya juga rusak
akibat faktor ini.
- Kerusakan Mekanis
Kerusakan ini disebabkan faktor konstruksi
dan struktur bangunan itu sendiri maupun faktor dari luar. Saat ini, bangunan bersejarah Museum Sejarah Jakarta atau yang lebih dikenal
dengan Museum Fatahillah yang mendapat perhatian lebih. Perhatian lebih ini
diwujudkan dengan melakukan renovasi dan konservasi tehadap museum yang
terletak di Jakarta Barat ini.
Tindakan konservasi
Kegiatan Konservasi yang harus dilakukan
adalah kegiatan yang sama dengan kegiatan yang sudah dilakukan oleh pemerintah :
- Dengan cara menggunakan cat anti rayap agar benda-benda yang terbuat dari kayu tidak lapuk dan dimakan rayap.
- Memerhatikan bangunan bukan hanya melakukan konservasi di luar bangunan tetapi di dalam juga.
- Mengadakan sosialisasi terhadap pedagang-pedagang kaki lima yang memakai lapak disana untuk berjualan agar membersihkan sampah-sampah yang ditimbulkan dari usahanya.
- Sosialisasi dengan masyarakat menghimbau masyarakat untuk tidak buang air kecil sembarangan di pinggir bangunan, dilarang mencoret dinding bangunan, dan dilarang untuk membuang sampah di areal bangunan. Pemerintah juga harus mengadakan tempat sampah yang ekstra.
Ilustrasi
Museum
Fatahillah
Kesimpulan
Pusat Kota Batavia terletak di bekas Balai Kota yang kini menjadi
Museum Sejarah Jakarta/ Museum Fatahillah. Pada masa
selanjutnya, gedung ini sempat mengalami beberapa kali peralihan fungsi. Gedung
ini pernah berfungsi antara lain sebagai Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat
(1925-1942), kantor pengumpulan logistik Dai Nippon (1942-1945), markas Komando
Militer Kota/Kodim 0503 Jakarta Barat (1952-1968). Baru pada tahun 1968, gedung
secara resmi diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta pada 1968 dan diresmikan
sebagai Museum Sejarah Jakarta atau yang lebih dikenal dengan Museum Fatahillah
pada tanggal 30 Maret 1974 oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin.
Konservasi yang dilakukan pada bangunan ini lebih terlihat ini di
sebabkan jakarta yang mulai menyadari pentingnya identitas kota. Akan tetapi
kesadaran masyarakat masih belum maksimal akan kesadaran pentingnya bangunan
bersejarah. Dengan sosialisasi yang terus berbenah bukan tidak mugkin semua
akan lebih baik, masyarakat akan lebih sadar dengan pentingnya bangunan
bersejarah sebagai identitas kota.
Daftar Pustaka
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Museum_Fatahillah
http://satupedang.blogspot.co.id/2015/02/sejarah-gedung-museum-fatahillah.html?m=1
http://www.indonesiakaya.com
CUKUP MENARIK, mungkin bisa diperbaiki beberapa typos error dan pemakaian huruf Kapital untuk penyebutan nama2 tempat, seperti mis: Museum Fatahillah (IM)
BalasHapuscukup menarik, meski kurang panjang artikelnya
BalasHapusCara Bermain Slot Chinese Boss Ayo Daftar Sekarang Juga Dan Dapatkan Bonus Berlimpah !!!
BalasHapusyoutube.com ▷ youtube.com Videoslots - VIVENNA - vIVENNA - Videoodl.cc
BalasHapusYouTube - Videoslots - VIVENNA · Find VideoLots videoslots on VIVENNA. Find more videoslotsvideoslots like this from VIVENNA. youtube mp4