Rabu, 07 Juni 2017

Ruang Ligkup Konservasi, Katagori Objek Pelestarian


Katagori objek pelestarian :
1.Lingkungan alami
Ligkungan alami merupakan lingkungan yang telah ada dan merupakan ciptaan Tuhan tanpa adanya campur tangan ulah manusia atau terbentuk sudah ada secara alami. Pada dasarnya, lingkungan yang alami ini dibagi menjadi dua yaitu lingkungan daratan dan perairan. Daratan adalah bagian dari permukaan bumi yang secara tetap tidak tertutup oleh air laut. Secara umum istilah yang banyak digunakan adalah darat daripada daratan karena daratan lebih difokuskan pada batasan geografis. Sebenarnya, bagian permukaan bumi yang tertutup oleh air seperti rawa, sungai dan danau juga menjadi bagian dari daratan, namun secara umum mereka tidak disebut sebagai darat. Selain itu, daratan menjadi tempat hidup bagi sebagian besar mahkluk hidup baik itu tumbuhan, sebagian besar hewan, dan manusia yang bergantung baik secara langsung maupun secara tidak langsung dari daratan. Lingkungan darat juga masih dibagi lagi menjadi beberapa kelompok yaitu dataran rendah, dataran tinggi, pantai, pegunungan, dan gunung.

  • ·         Dataran Rendah

            Dataran rendah merupakan hamparan tanah yang luas dengan tingkat ketinggian antara 0 sampai 500 meter di atas permukaan laut. Suhu udara di daerah dataran rendah, terutama untuk wilayah di Indonesia sekitar 23 derajat Celsius hingga 28 derajat Celsius sepanjang tahunnya sehingga udara di dataran rendah memang cenderung cukup panas. Namun, di daerah dataran rendah inilah yang sebagian besar manusia dijadikan sebagai tempat tempat tinggal dan bermata pencaharian. Umumnya, dataran rendah digunakan untuk persawahan dan perkantoran.

  • ·         Dataran Tinggi

            Ini merupakan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 500 m di atas permukaan air laut. Dataran tinggi atau plateau terbentuk sebagai hasil sedimentasi dan hasil erosi. Dataran tinggi memiliki suhu udara yang lebih dingin daripada dataran rendah sehingga daerah ini sangat cocok untuk perkebunan. Contoh dataran tinggi misalnya adalah dataran tinggi Dieng, Dataran Tinggi Gayo, Dataran Tinggi Tibet, dan masih banyak lagi.

  • ·         Pantai

            Pantai merupakan bentuk geografis yang terdiri atas pasir. Pantai terdapat di daerah pesisir laut. Pada dasarnya, pantai merupakan batas antara perairan laut dan daratan. Berdasarkan koreksi PBB pada tahun 2008, Indonesia menjadi negara dengan pantai terpanjang yang keempat di dunia setelah AS, Kanada, dan Rusia.

  • ·         Pegunungan

            Pegunungan merupakan bentang lama dan terjadi akibat dari proses struktural. Contohnya adalah Pegunungan Selatan yang merupakan pegunungan dari hasil proses pengangkatan mulai dari Akhir Tersier atau awal Kuarter.
·         Gunung
            Gunung merupakan tanah perbukitan tinggi dan besar jika dibandingkan dengan daerah di sekitarnya. Menurut Van Zuidam, gunung adalah dataran dengan ketinggian antara 500 sampai 1000 meter di atas permukaan laut. Contohnya adalah Gunung Merapi, Gunung Bromo, Gunung Merbabu, dll.
            Lingkungan alam yang berlawanan dengan daratan adalah perairan. Lingkungan alam yang berupa perairan adalah sungai, danau, rawa, dan laut.

  • ·         Sungai

Sungai merupakan lingkungan alam berupa aliran air yang panjang dan besar dari pegunungan. Contoh sungai di antaranya adalah Sungai Musi, Sungai Mahakam, Sungai Kapuas, dll.

  • ·         Danau

Danau adalah lingkungan alam dengan genangan air sangat luas dan dikelilingi daratan. Contohnya adalah Danau Toba, Danau Kelimutu, dll.

  • ·         Rawa

Rawa merupakan daratan yang dikeliling air dan banyak tumbuhannya. Tumbuhan yang biasa hidup di daerah rawa-rawa adalah pohon bakau atau mangrove.

  • ·         Lautan

Laut merupakan kumpulan air asin yang sangat luas. Air laut terdiri dari campuran air murni dan material lainnya seperi gas-gas terlarut, bahan organik, garam, dan partikel tak terlarut lainnya.

2.Kota dan Desa

Contoh :
- Kota lama Semarang
            Sebuah kompleks bangunan kuno yang dahulunya merupakan pusat kota pada zaman kolonial Belanda terdapat di Semarang. Kompleks bangunan itu pun terkenal dengan sebutan Kota Lama Semarang. Kawasan Kota Lama sebenarnya merupakan pusat kota Semarang yang asli, dimana tampak berbagai bangunan pemerintahan dan sejumlah bangunan pendukung lain sebagai unsur kawasan pusat kota dengan gaya arsitektur Belanda. Kota Lama sebagai salah satu aset yang dimiliki Kota Semarang beserta sejumlah bangunan bernilai sejarah yang tinggi tersebut, menuntut penanganan secara serius pihak Pemerintah Kota Semarang. Hal tersebut mutlak diperlukan sebagai upaya pelestarian terhadap nilai sejarah Kota Semarang mengingat Kota Lama merupakan salah satu dari sejumlah kawasan yang dapat meningkatkan pendapatan derah khususnya dari kedatangan wisatawan. Kota Lama sebagai sesuatu yang berdiri di tengah perubahan yang terus berlangsung, tentu saja tidak bisa terhindar dari tumbuhnya banguan baru di kawasannya. Oleh karena itu Pemerintah Kota Semarang perlu melakukan konservasi terhadap Kota Lama, sehingga dapat menjaga nilai arsitektural bangunan kuno yang terdapat didalamnya.
   
-Desa Desa Sagkaragung
                 Desa sagkaragung terletak di Kecamatan Negara kurang lebih 5 Km kearah timur kota Negara. Di Desa Sangkaragung terdapat pusat kesenian khas Jembrana yaitu " Jegog ". Desa Sangkaragung terkenal didunia dengan kesenian Jegognya terutama di Jepang. Jegog Sangkaragung tampil di Jepang setiap tahunnya lebih dari tiga kali. Sedangkan didesa Sangkaragung sendiri Jegog dipentaskan untuk wisatawan setiap hari Minggu dan Kamis di Sanggar Jegog Suar Agung. Wsatawan dapat belajar memainkan (menabuh) jegog di sanggar ini.

3.Garis Cakrawala dan Koridor Pandang

4.Kawasan
Jenis Kawasan Pelestarian menurut Bentuknya :
- Hutan Lindung
            Kawasan hutan yang dilindungi agar lahannya tidak tererosi dan tata airnya tetap terjaga. Contoh: H.L. Gunung Gede Pangrango.

- Suaka Margasatwa
            Kawasan suaka alam untuk melestarikan keanekaragaman dan keunikan jenis satwa di dalamnya. Contoh: S.M. Muara Angke.

- Cagar Alam
            Kawasan pelestarian alam yang melindungi hewan dan tumbuhan tertentu di dalamnya agar tidak punah. Contoh: C.A. Way Kambas.

- Taman Nasional
            Kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli dan dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan rekreasi. Contoh: T.N. Ujung Kulon.

- Taman Laut
            Kawasan berupa cagar alam, suaka margasatwa, atau taman wisata yang berada di laut. Contoh: T.L. Bunaken.

- Hutan Wisata
            Kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk pariwisata atau rekreasi. Contoh: H.W. Pangandaran.

- Kebun Raya
Kawasan pelestarian alam yang melindungi tumbuhan endemik maupun tumbuhan dari daerah lain untuk keperluan pengembangan ilmu pengetahuan dan rekreasi. Contoh: K.R. Bogor.

5.Wajah Jalan

- Jalan Dago
            Dago Bandung merupakan centernya tempat wisata di Bandung, kawasan ter-up-to-date ini selalu menjadi trend dan yang pertama dalam kemunculan fashion atau mode – mode terbaru di Indonesia. Bukan hanya saat ini saja, daerah ini disenangi dan banyak dikunjungi para wisatawan, namun sejak zaman kolonial Belanda lalu, kawasan Dago telah menjadi favoritnya para orang Belanda, sehingga tak heran bila masih banyak bangunan – bangunan Belanda yang sampai sekarang masih ada. Termasuk juga dengan keberadaan Goa Belanda yang terdapat di Taman Hutan Raya Juanda. Setiap menjelang week – end kawasan ini selalu di padati para pengunjung yang sekedar ingin berjalan – jalan, hanging out bersama kawan, juga tentunya belanja, karena hampir di sepanjang jalan Dago ini terdapat beragam Factory Outlet yang sayang sekali untuk dilewatkan. Dijalan dago ini bangunan baru dan lama hidup harmonis berdampingan.

6.Bangunan

-Museum Bank Mandiri
            Nama lama bangunan adalah Gedung Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM), alamat Jl. Lapangan Stasiun No. 1, Jakarta Barat 11110, Pemilik Aset adalah PT. Bank Mandiri. Gedung ini mulai dibangun tahun 1929 dengan luas area 10.039 m2 dan pada tanggal 14 Januari 1933 dibuka secara resmi Oleh C.J Karel Van Aalst, Presiden NHM ke-10. Pada awalnya adalah gedung Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) atau Factorji Batavia yang merupakan perusahaan dagang milik Belanda yang kemudian berkembang menjadi perusahaan di bidang perbankan. Lalu dengan lahirnya Bank Mandiri tanggal 2 Oktober 1998 dan bergabungnya empat bank pemerintah : Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Bumi Daya (BBD), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) ke dalam Bank Mandiri, maka gedung warisan sejarah ini pun beralih menjadi salah satu aset Bank Mandiri. Berdasarkan SK Gurbernur DKI Jakarta No.475 tahun 1993 bangunan ini merupakan salah satu bagian dari cagar budaya Kota Tua di Jakarta. Dan Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Propinsi DKI Jakarta No. 237 tahun 2005, tanggal 19 Desember 2005 Gedung Museum Bank Mandiri mendapatkan penghargaan ”Sadar Pelestarian Bangunan Cagar Budaya tahun 2005” di wilayah DKI Jakarta.

- Lawang Sewu, Semarang
            Lawang Sewu merupakan sebuah gedung di Semarang, Jawa Tengah yang merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein. Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu) dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang). Bangunan kuno dan megah berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia. Selain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Perhubungan Jawa Tengah. Pada masa perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah tersendiri yaitu ketika berlangsung peristiwa Pertempuran lima hari di Semarang (14 Oktober - 19 Oktober 1945). Gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api melawan Kempetai dan Kidobutai, Jepang. Maka dari itu Pemerintah Kota Semarang dengan Surat Keputusan Wali Kota Nomor. 650/50/1992, memasukan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi. Saat ini bangunan tua tersebut telah mengalami tahap konservasi dan revitalisasi yang dilakukan oleh Unit Pelestarian benda dan bangunan bersejarah PT Kereta Api Persero.

6.Benda dan Penggalan

- Perkakas batu obsidian, di daerah Pakar (Dago Atas)
- Pecahan keramik-tembikar
- Gerabah jaman purba
-cetakan tanah liat (terracotta) untuk mengecor kapak dan ujung tombak dari perunggu (bronzen gietvormen).
Temuan perkakas dan benda-benda purba tersebut, sempat menarik minat penelitian para ahli, seperti -- Antropolog Dr. G.H.R. Von Koengswald (1935), geolog Dr. Van Bemmelen (1949) dan Dr. W. Rothpletz (1984). Dampak dari penemuan arkeologis yang sangat fantastis di perbukitan Dago tersebut, maka “Komite Bagi Perlindungan Alam Bandung” telah menentukan lahan miliknya menjadi “Soenda Openlucht Museum” (Museum Alam Terbuka Sunda).

Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar